Pohonnya rindang sekali. Daun-daunnya hijau segar. Fresh rasanya mata memandang. Hmmm... mengapa daun berwarna hijau ya? Mengapa tidak hitam,orange, merah, kuning atau biru? Atau pink mungkin lebih imut? Kenapa hijau yang dipilih untuk warna daun? Mengapa?
Allah SWT
memang maha adil. Rupanya warna hijau memiliki senyawa yang dapat menyerap dan
memantulkan sinar matahari secara transparan. Sehingga sinar matahari dapat
tembus ke bagian bawah.
Hewan dan tumbuhan yang lebih kecil seperti semut dan lumut pun dapat merasakan hangatnya matahari. Warna hijau juga sangat baik untuk mata. Coba bayangkan, bagaimana jadinya jika seluruh daun-daun di muka bumi berwarnaorange, merah, kuning, biru atau pink. Hitam apalagi. Subhanallah.
Hewan dan tumbuhan yang lebih kecil seperti semut dan lumut pun dapat merasakan hangatnya matahari. Warna hijau juga sangat baik untuk mata. Coba bayangkan, bagaimana jadinya jika seluruh daun-daun di muka bumi berwarnaorange, merah, kuning, biru atau pink. Hitam apalagi. Subhanallah.
Semua
yang diciptakan Allah SWT di muka bumi ini tidak sia-sia. Semua diciptakan
untuk saling melengkapi. Ada kutub positif tentu ada kutub negatif. Seperti
halnya warna daun yang berwarna hijau, Allah menciptakan wanita untuk
melengkapi pria di muka bumi ini. Wanita dengan sifatnya yang dapat menyerap
dan memantulkan hangatnya kasih sayang.
Namun
dimana kasih sayang dan cinta itu? Sebutlah Sumirah, bukan nama sebenarnya,
seorang ibu rumah tangga yang khilaf telah membunuh 3 orang anaknya dan mati
bunuh diri karena rasa takut. Takut akan kekurangan uang untuk dapat menghidupi
dan membesarkan anak-anaknya. Lalu ada suketi, yang juga bukan nama yang
sebenarnya, seorang pekerja seks komersil, yang mengambil jalan pintas, mencari
nafkah dengan tubuhnya.
Suketi takut. Takut tidak bisa survive pada kesulitan ekonomi, takut karena tidak ada cinta dalam hidupnya. Kemudian ada juga sulastri, lagi-lagi bukan nama yang sebenarnya, seorang anak remaja yang over dosis karena narkoba. Sulastri takut, takut karena tidak ada rasa aman dari orangtuanya. Sehingga dia mencari kasih sayang dari pria hidung belang. Ia mencari kebahagian semu. Akibatnya dia over dosis dan hamil di luar nikah.
Suketi takut. Takut tidak bisa survive pada kesulitan ekonomi, takut karena tidak ada cinta dalam hidupnya. Kemudian ada juga sulastri, lagi-lagi bukan nama yang sebenarnya, seorang anak remaja yang over dosis karena narkoba. Sulastri takut, takut karena tidak ada rasa aman dari orangtuanya. Sehingga dia mencari kasih sayang dari pria hidung belang. Ia mencari kebahagian semu. Akibatnya dia over dosis dan hamil di luar nikah.
Masih
banyak kisah lain di luar sana yang serupa. Sungguh hal-hal demikian bukan
fitrah seorang wanita. Wahai wanita, tak sadarkah kalian dalam perut kalian ada
rahim? Rahim artinya penyayang, salah satu sifat Allah SWT. Maka sudah
fitrahnya wanita sebagai makhluk penyayang. Subhanallah. Sedemikian
rupa Allah SWT meninggikan derajat wanita. Allah SWT juga memberi satu bab
khusus untuk membahas wanita dalam al-qur'an, dalam surah An-nisa. Nabi
Muhammad pun menyebut hingga tiga kali ketika ditanya siapa yang harus
dihormati? Ibu...ibu...ibu... Wahai wanita, ada apa gerangan yang merisaukan
hatimu?
Saat
peradaban mulai renta seperti sekarang, peran wanita dituntut untuk mencetak
generasi yang memiliki moral baik. Ada pepatah yang mengatakan: “Jika ingin
lihat generasi suatu negara, lihatlah dari kaum wanitanya.” Berapa persen
wanita yang benar-benar mempersiapkan dirinya untuk melahirkan seorang manusia
ke muka bumi ini? Mulailah dari hal-hal yang kecil. Seperti memberi gizi yang
cukup bagi tubuh agar rahim untuk “rumah sementara” bagi janin pun berkualitas
baik.
Saat kehamilan memasuki lima bulan, rajin untuk memberi rangsangan. Rangsangan yang diberikan antara lain memperdengarkan lantunan ayat al-qur.an pada janin yang dikandung, lalu ada rangsang sentuhan, rangsang cahaya. Rangsangan-rangsangan tersebut dilakukan agar janin yang dikandung, pertumbuhannya lebih optimal. Saat anak sudah dilahirkan, didiklah dengan sabar dan ikhlas. Memiliki seorang anak adalah suatu peristiwa yang bukan saja menyenangkan bagi seorang wanita di dunia ini, melainkan juga merupakan peristiwa yang pasti akan merubah keadaan bagi wanita dan orang-orang di sekitar mereka yang mengalaminya. Nama lainnya adalah keluarga.
Saat kehamilan memasuki lima bulan, rajin untuk memberi rangsangan. Rangsangan yang diberikan antara lain memperdengarkan lantunan ayat al-qur.an pada janin yang dikandung, lalu ada rangsang sentuhan, rangsang cahaya. Rangsangan-rangsangan tersebut dilakukan agar janin yang dikandung, pertumbuhannya lebih optimal. Saat anak sudah dilahirkan, didiklah dengan sabar dan ikhlas. Memiliki seorang anak adalah suatu peristiwa yang bukan saja menyenangkan bagi seorang wanita di dunia ini, melainkan juga merupakan peristiwa yang pasti akan merubah keadaan bagi wanita dan orang-orang di sekitar mereka yang mengalaminya. Nama lainnya adalah keluarga.
Keluarga
bagi seorang anak merupakan
lembaga pendidikan non formal pertama, di mana mereka hidup, berkembang, dan
matang. Lembaga pendidikan tertinggi. Di dalam sebuah keluarga, seorang anak
pertama kali diajarkan pada pendidikan. Dari pendidikan dalam keluarga tersebut
anak mendapatkan pengalaman, kebiasaan, keterampilan berbagai sikap dan bermacam-macam
ilmu pengetahuan. Pada keluarga
inilah anak mendapat asuhan dari orang tua menuju ke arah perkembangannya. Tingkat pendidikan orangtua akan
berpengaruh pada pola pikir dan orientasi pendidikan anak. Semakin tinggi
pendidikan orangtua akan melengkapi pola pikir dalam mendidik anaknya.
Kehangatan
kasih sayang di dalam keluarga diharapkan dapat mewujudkan suasana nyaman bagi
anak. Menjadi seorang sahabat bagi anak kita tanpa menghilangkan wibawa sebagai
orangtua, memberi teladan yang baik, sehingga anak pun tidak canggung dan
sungkan untuk mencurahkan isi hatinya kepada kita, namun tetap menghormati kita
sebagai orang tua. Disinilah peran wanita sebagai ibu diharapkan aktif terhadap
perkembangan anak-anaknya, demi mencetak generasi yang unggul, generasi
robbani.
Bangkitlah
wanita. Banyak pekerjaan rumah yang masih harus dibenahi. Jangan takut. Terus
perbaiki diri. Perkaya diri dengan ilmu pengetahuan dan ilmu agama. Terus
berjuang demi generasi Islam yang lebih baik. Wanita tidak pernah dijajah siapapun
sejak dulu. Kepakkan sayap penyayangmu di muka bumi ini. Mekarkan cinta dengan
keajaiban sentuhanmu. (Dewi Kabisat Andriyani)
1 comments:
Masya Allah, begitu mulianya wanita..
Posting Komentar