Berita Terkini :

BERITA TERBARU

Membangun Rumah Tangga dengan Keikhlasan

Rabu, 14 Maret 2012

Oleh Pramana Asmadiredja


Membangun rumah tangga muslim merupakan ibadah. Dasar membangun rumah tangga adalah keikhlasan karena perintah Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, bukan hanya ingin mendapatkan pasangan hidup.

Dalam pelaksanaannya pun seperti apa yang dicontohkan Rasulullah SAW, bukan dengan cara-cara lain yang dilarang.

Sedangkan tujuan akhir dari pembentukannya adalah hanya untuk mencari keridhaan Allah SWT, bukan kedudukan, harta atau keridhaan manusia. Karena itulah perlu adanya usaha ekstra, baik dalam mempersiapkan, memasuki gerbangnya dan berjalan diatas keagungan nilainya.

Kehidupan sebuah rumah tangga dapat diumpamakan sebagai sebuah bahtera. Keselamatan bahtera itu sangat tergantung dari kewaspadaan para penumpang diatasnya. Rasulullah saw memberikan gambaran bagaimana seharusnya hidup bersama dalam berumah tangga.

Rasulullah saw bersabda: "Perumpamaan orang-orang yang menjaga batas-batas Allah SWT dengan mereka yang melanggarnya, bagaikan satu kaum yang menaiki sebuah bahtera. Sebagian mendapat tempat di atas dan sebagian lagi di bawah".

Dalam mengarungi samudra kehidupan terkadang bahtera itu miring ke kiri dan ke kanan. Satu saat tenang, dan di saat lain dihempas gelombang. Untuk itulah sejak awal bahtera harus dipersiapkan dan diperkuat di segala sisinya. Caranya adalah dengan selalu menjaga langkah agar tidak keluar dari tujuan asasinya serta selalu menjaga keutuhan dan kesejahteraan keluarga.

Kesejahteraan keluarga bukanlah terletak pada aspek fisik materi, tapi keterikatan anggota keluarga dengan aqidah, ibadah, akhlak dan pergaulan Islam, hingga seluruh kehidupan terwarnai dengan identitas Islam secara utuh.

Bagaimana kehidupan yang islami, dapat kita lihat dari suri tauladan kita Rasulullah saw. Karena Allah SWT sendiri telah menyatakan dalam Al-Qur'an : "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhir dan dia banyak mengingat Allah." (QS 33: 21)

Kita bisa mencontoh bagaimana Beliau salat dan beribadah, makan, minum, tidur, menjalin sillaturrahmi dengan para sahabatnya, dan sebagainya. Semoga dengan mencontoh perikehidupan Nabi SAW, kita juga bisa membangun keluarga terbaik dengan keridhaan dari Allah SWT. | @CepPangeran




Share this Article on :

0 comments:

Posting Komentar

 

© Copyright PKS Pesanggrahan 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.