Bintaro - Rakyat Gaza adalah potret nyata saat ini tentang bukti kecintaan yang besar kepada Allah SWT. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota DPRD DKI Jakarta Nurjannah Khulwanih pada acara Jalasa Ruhi kader perempuan PKS di bilangan Bintaro Jakarta Selatan, Rabu (26/12/2012).
Pada kesempatan itu, wanita yang biasa dipanggil dengan sapaan Nurjannah ini, menceritakan kisah perjalanan kemanusiaannya bersama para relawan Indonesia lainnya ke Gaza November lalu. Perjalanan yang berat dan menguras perasaan, karena ketatnya penjagaan dan lamanya interogasi di pintu Rafah, perbatasan antara Mesir dan Palestina.
Dengan meneteskan air mata Nurjannah menuturkan betapa penduduk Gaza hidup dengan segala keterbatasan, namun mereka memiliki hubungan emosional yang kuat kepada Allah SWT. Tiada hari tanpa menghafal Al-quran, tiada hari tanpa perjuangan, tiada hari tanpa menempa diri untuk mempersiapkan kemerdekaan bagi bumi Palestina.
“Anak-anak, ibu-ibu, polisi, supir taxi, petugas kebersihan, mereka hafal Al-qur'an 30 juz. Mereka tidak pernah meninggalkan amalan wajib dan sunnah. Mereka tidak tidur melainkan sedikit, waktu mereka dipenuhi dengan munajad kepada Allah, karena hal itu adalah sumber energi bagi mereka dalam menghadapi kebiadapan Israel yang tak pernah puas mencaplok tanah Palestina,” tuturnya dengan air mata berlinang.
Meski hidup dalam kesusahan, tidak ada warga Gaza yang bertahan hidup sebagai pengemis. Waktu mereka habis untuk beribadah dan berjuang untuk kemerdekaan Palestina. Gaza juga terkenal dengan sopan santunnya yang tinggi. Betapa para relawan dari seluruh penjuru dunia disambut dengan penuh kehormatan dan kegembiraan yang membuncah di hati mereka.
“Kedatangan Kami disambut dengan penuh suka cita, mereka merasa tidak sendiri dalam memperjuangkan Palestina dan merebut kembali Masjid Al-Aqsa dari Israel, karena saudara mereka sesama muslim di seluruh penjuru dunia akan selalu membantu mereka dengan tenaga, harta, doa dan air mata,” urai Nurjannah yang disambut keharuan di diri para kader muslimah yang hadir.
Hal lain yang dituturkan Nurjannah adalah bahwa penduduk Gaza memiliki fisik yang sangat kuat dengan postur tubuh yang tinggi dan tegap. Mereka selalu berolah raga, mereka terpacu untuk selalu memiliki tubuh yang sehat dan kuat, karena itulah modal mereka dalam menghadapi tentara Israel yang dibekali dengan peralatan perang yang lengkap.
Dan bagi mereka yang memiliki tubuh cacat akibat serangan brutal tentara Israel, mereka tidak pernah mengeluh. Mereka bangga mengorbankan tubuh mereka untuk tanah Palestina. “Insya Allah separuh badan kami sudah berada di syurga Allah, dan separuh yang tersisa akan kami pertaruhkan untuk pembebasan bumi Palestina dan Masjid Al-Aqsa,” terang Nurjannah menuturkan ucapan salah seorang pejuang.
Hal lain yang menakjubkan adalah jumlah penduduk Gaza yang tidak pernah berkurang dari 1,8 juta jiwa. Meski kerap dibombardir dengan brutal oleh Israel dan banyak warga Gaza yang tewas, namun kaum ibu di Gaza selalu melahirkan anak kembar yang tumbuh dengan sehat dan memiliki fisik yang kuat, yang akan menjadi pengganti mereka yang telah menjemput syahid.
Hal lainnya adalah kegigihan warga Gaza untuk membangun kembali rumah-rumah mereka yang telah rata dengan tanah, karena rumah merupakan eksistensi keberadaan mereka. "Mereka membangun kembali ratusan rumah dan gedung yang telah hancur setiap kali tentara Israel menggempur, karena rumah merupakan izzah mereka untuk menunjukan kepada dunia, bahwa penduduk Gaza selalu hidup," jelas Nurjannah.
Di penghujung cerita, Nurjannah mengingatkan kepada seluruh kader akan kenikmatan yang diberikan yang dianugerahkan Allah kepada umat Islam di Indonesia. Sudah selayaknya umat Islam di Indonesia selalu menghadirkan kecintaan kepada Allah dengan memperbanyak badah-ibadah wajib dan sunnah dan menggalang persaudaraan di antara umat muslim.
"Bila mereka di Gaza begitu kuatnya beribadah dalam keadaan hidup yang mencekam. Bagaimana kita di sini yang hidup dalam bergelimpangan nikmat," tanyanya menutup rangkaian acara. (adine/pkspesanggrahan)
BERITA TERBARU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar