Berita Terkini :

BERITA TERBARU

Ukhuwwah Islamiyah, Ruh dari Iman yang Kuat

Minggu, 26 Februari 2012

Oleh Pramana Asmadiredja


Jalinan persaudaraan yang paling kokoh talinya, baik jalinannya, kuat ikatannya, dan setia kasih sayangnya adalah persaudaraan berdasarkan agama.

Karena, persaudaraan semacam ini tidak akan putus talinya, tidak akan berubah karena perubahan zaman, dan tidak akan berbeda karena perbedaan orang dan tempat.

Jalinan persaudaraan yang berlandaskan akidah dan iman, serta berdasarkan agama yang murni karena Allah SWT akan mampu mempersatukan umat Islam dari berbagai penjuru. Inilah rahasia kekuatan dan kekokohannya. Inilah kunci keakraban para personelnya yang ada di belahan bumi bagian timur maupun barat.

Inilah yang membuat mereka menjadi satu kesatuan dengan pilar-pilar yang sangat kuat serta bangunannya sangat kokoh. Karena itu, badai topan pun tidak akan sanggup menggoyahkannya. Karena ia bagaikan bangunan yang dibangun dengan timah dan ibarat tubuh yang satu.

Sesungguhnya orang mukmin bagi mukmin (lainnya) bagaikan bangunan yang satu sama lain saling menguatkan". (HR Bukhari dan Muslim).

Sesungguhnya, ukhuwwah Islamiyah adalah ruh dari iman yang kuat dan inti dari perasaan yang kuat yang dirasakan oleh seorang muslim terhadap saudara-saudaranya yang seakidah. Seperti ranting-ranting yang tumbuh dari satu batang pohon dan muncul dari pokok yang sama.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS Al-Hujurat: 13)

Banyak contoh yang menggambarkan betapa kuatnya ikatan persaudaraan di antara sesama umat Islam, seperti kisah persaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Sehingga, setiap orang Anshar memiliki saudara dari kalangan Muhajirin.

Bahkan, ada orang Anshar yang mengajak saudaranya dari kalangan Muhajirin ke rumahnya, kemudian ia menawarkan kepadanya untuk berbagi harta bendanya yang ada di rumahnya. Dan ia pun siap berbagi suka dengannya. Persaudaraan manakah di dunia ini yang bisa menandingi ukhuwwah Islamiyah tersebut?

Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka memerlukan. Dan barang siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS Al-Hasyr: 9)

Ketika mengingatkan tentang kewajiban membangun ukhuwwah Islamiyyah, kita tidak boleh melupakan saudara-saudara kita yang seiman dan seakidah di berbagai belahan dunia. Kita semua berkewajiban memberikan bantuan, dukungan, doa, sumbangan, dan pertolongan kepada mereka. Lebih-lebih mereka yang tengah berjuang dengan tabah dan minoritas muslim yang tertindas di mana-mana.

Namun disisi lain, sejauh mana dukungan umat Islam dalam mewujudkan ukhuwwah Islamiyah? Dalam arti, siapakah di antara kita yang mau melihat kondisi saudara-saudaranya dan keadaan tetangganya, terutama orang-orang yang miskin, lemah, tidak berdaya dan membutuhkan uluran tangan? Maka, siapa pun yang memiliki kelebihan harta, makanan atau pakaian hendaknya mencari saudara-saudaranya yang membutuhkan bantuan. Mari kita wujudkan ukhuwah Islamiyah. Wallahua’lam


Share this Article on :

0 comments:

Posting Komentar

 

© Copyright PKS Pesanggrahan 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.