Berita Terkini :

BERITA TERBARU

Dalam Kehidupan, Ada Episode Berhasil dan Gagal

Kamis, 05 Januari 2012

Oleh: Pramana Asmadiredja


Di dalam kehidupan ini, pastinya selalu ada episode berhasil dan episode gagal. Namun, akan lebih baik jika kita selalu optimis menjalaninya. Jika dalam pikiran kita selalu muncul pikiran optimis, maka sendi-sendi dan semua elemen penyusun tubuh ini akan bergerak bersama-sama mengikuti pikiran kita.

Namun, ketika dalam diri kita ini dipenuhi jiwa kegelisahan, maka sendi-sendi dan semua elemen tubuh kita akan loyo untuk melakukan sesuatu apalagi tugas besar. Dan selalu saja, daftar orang-orang yang sukses itu, dijejali dengan orang-orang yang berjiwa optimis. Kita pun semestinya bisa melakukan hal itu, yaitu optimis.

Yang diperlukan dalam perjalanan hidup kita ini adalah menjalaninya dengan sepenuh hati, bertawakal kepada Allah dan juga berusaha. Sebagai seorang muslim, lantas kita berkeyakinan bahwa apa yang kita kerjakan ini ada nilainya bagi dunia dan akhirat.

Dan orang-orang yang semacam ini dikatakan oleh Allah “wa laa qoufun ‘alaihim walaa yahzanuun”, dan tidak ada kekhawatiran dan sedih hati pada diri mereka.

(tidak demikian) bahkan Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS Al Baqarah: 112).

Setiap muslim, terhadap apapun yang terjadi pada dirinya, selalu disikapi dengan optimisme. Bahkan ketika sakit atau terkena musibah sekalipun mengena pada dirinya, maka ia pun menghadapinya dengan jiwa optimisme. Begitu pula dengan rizki dan jodoh, maka kita pun menghadapinya dengan jiwa optimisme.

Abdu said dan abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tiada seorang muslim yang menderita kelelahan atau penyakit, atau kesusahan (kerisauan hati), bahkan gangguan yang berupa duri, melainkan semua kejadian itu akan menjadi penebus dosa baginya.

Riwayat lain dikatakan: "Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan, dan menzalimi lalu beristighfar, maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah". (HR Al Baihaqi). Wallahu'alam


:: Redaksi PKS Pesanggrahan menerima tulisan/artikel/cerpen, dengan mencanyumkan nama dan foto (pribadi, keluarga, ilustrasi)

Share this Article on :

0 comments:

Posting Komentar

 

© Copyright PKS Pesanggrahan 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.